Pada hari Selasa, 26 November 2024, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menerima kunjungan kerja Direktur Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem (BPPE), Ditjen KSDAE. Kunjungan Direktur BPPE, Bapak Suharyono ke Provinsi Bali bertujuan untuk nemberikan sosialisasi dan arahan kegiatan Pemulihan Ekosistem dan Pembinaan Areal Preservasi (AP) yang akan dilaksanakan tahun 2025 sebagai mandat UU 32 Tahun 2024.
Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Balai KSDA Bali ini dihadiri oleh seluruh pegawai BKSDA Bali, serta Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat beserta jajarannya. Dalam kesempatan tersebut, Direktur BPPE memberikan paparan mendalam tentang Pemulihan Ekosistem dan Pembinaan Areal Preservasi (AP). Beliau menjelaskan konsep Areal Preservasi sebagai bagian integral dari upaya perlindungan keanekaragaman hayati (kehati) yang melibatkan pendekatan berbasis kesadaran dan kolaborasi berbagai pihak.
Areal Preservasi tidak hanya mempertimbangkan kelestarian fungsi lingkungan hidup, tetapi juga berupaya memberikan manfaat bagi pemilik atau pengelola lahan. Oleh karena itu, kesadaran dan kesepahaman pengelola maupun pemilik lahan menjadi kunci utama dalam mewujudkan perlindungan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Direktur BPPE juga membahas transformasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Kabinet Merah Putih, yang membawa angin segar dalam pengelolaan konservasi di Indonesia. Dalam paparannya juga disampaikan terkait perkembangan pencapaian target pemulihan ekosistem berdasarkan Rencana Strategis Ditjen KSDAE 2020-2024 (Revisi), yang menetapkan target seluas 200.000 hektar. Hingga akhir 2023, target tersebut telah tercapai sebesar 196.937 hektar atau 98% dari total target, sehingga sisa target yang perlu dicapai pada tahun 2024 adalah 3.096 hektar.
Ketersediaan anggaran dalam kegiatan pemulihan ekosistem menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pemulihan ekosistem. Sebagian besar upaya pemulihan ekosistem dilakukan melalui mekanisme alami dengan melibatkan dukungan dan kolaborasi multi-pihak.
Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dan arahan yang diselenggarakan pada hari ini dapat meningkatkan pengetahuan seluruh pegawai khususnya dalam hal pentingnya penerapan kolaborasi dan kesepahaman berbagai pihak dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan, pemulihan ekosistem, serta meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di kawasan konservasi maupun di luar kawasan.
Komentar